Metrotvnews.com, Jerusalem: Sebanyak tiga roket yang diduga berasal dari Jalur Gaza menghantam Israel bagian selatan, Ahad (8/4) waktu setempat. Beruntung, roket tersebut tidak menimbulkan korban atau kerusakan.
"Sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza jatuh di daerah tak berpenduduk dekat kota Sderot malam ini. Tidak ada korban atau kerusakan," ujar juru bicara kepolisian setempat, Lea Samri kepada AFP.
Ia menyatakan, sebelumnya dua roket lain yang ditembakkan ke Israel selatan dekat kota Netivot mendarat di tempat terbuka. Seperti roket pertama, roket kedua juga tidak menimbulkan korban atau kerusakan.
Penembakkan roket itu diduga sebagai balasan atas aksi militer Israel yang menembakkan sebuah roket dari pesawat tak berawak, Sabtu lalu. Roket itu mencederai dua warga Palestina yang naik sepeda-motor di Rafah, Jalur Gaza.
Menurut militer Israel, orang-orang itu sedang dalam perjalanan untuk menembakkan roket ke Israel. "Pesawat itu menggagalkan peluncuran roket di Jalur Gaza selatan," katanya kepada AFP.
Perbatasan Gaza-Israel yang tegang umumnya tenang sejak gencatan senjata yang disponsori Mesir, bulan lalu. Ketika serangan-serangan udara Israel di Gaza menewaskan 25 orang Palestina dan pejuang Gaza menembakkan lebih dari 310 roket ke Israel.
Pertumpahan darah mulai terjadi Jumat (9/3), ketika serangan udara Israel menewaskan pemimpin Komite Perlawanan Rakyat (PRC) Zuhair al-Qaisi. Ia dituduh merencanakan, mendanai, dan mengarahkan serangan lintas batas ke Israel dari Sinai, Mesir, pada Agustus 2011.
Pembunuhan pemimpin PRC itu menyulut peningkatan tajam kekerasan lintas batas. Di mana 15 warga Gaza tewas dalam serangan Israel dan lebih dari 100 roket ditembakkan pejuang Gaza ke Israel.
Insiden itu merupakan masa 24 jam paling mematikan di dan sekitar Gaza dalam waktu lebih dari tiga tahun. (AFP/Ant/Wrt3)
"Sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza jatuh di daerah tak berpenduduk dekat kota Sderot malam ini. Tidak ada korban atau kerusakan," ujar juru bicara kepolisian setempat, Lea Samri kepada AFP.
Ia menyatakan, sebelumnya dua roket lain yang ditembakkan ke Israel selatan dekat kota Netivot mendarat di tempat terbuka. Seperti roket pertama, roket kedua juga tidak menimbulkan korban atau kerusakan.
Penembakkan roket itu diduga sebagai balasan atas aksi militer Israel yang menembakkan sebuah roket dari pesawat tak berawak, Sabtu lalu. Roket itu mencederai dua warga Palestina yang naik sepeda-motor di Rafah, Jalur Gaza.
Menurut militer Israel, orang-orang itu sedang dalam perjalanan untuk menembakkan roket ke Israel. "Pesawat itu menggagalkan peluncuran roket di Jalur Gaza selatan," katanya kepada AFP.
Perbatasan Gaza-Israel yang tegang umumnya tenang sejak gencatan senjata yang disponsori Mesir, bulan lalu. Ketika serangan-serangan udara Israel di Gaza menewaskan 25 orang Palestina dan pejuang Gaza menembakkan lebih dari 310 roket ke Israel.
Pertumpahan darah mulai terjadi Jumat (9/3), ketika serangan udara Israel menewaskan pemimpin Komite Perlawanan Rakyat (PRC) Zuhair al-Qaisi. Ia dituduh merencanakan, mendanai, dan mengarahkan serangan lintas batas ke Israel dari Sinai, Mesir, pada Agustus 2011.
Pembunuhan pemimpin PRC itu menyulut peningkatan tajam kekerasan lintas batas. Di mana 15 warga Gaza tewas dalam serangan Israel dan lebih dari 100 roket ditembakkan pejuang Gaza ke Israel.
Insiden itu merupakan masa 24 jam paling mematikan di dan sekitar Gaza dalam waktu lebih dari tiga tahun. (AFP/Ant/Wrt3)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !