Pengungsi sipil melarikan diri dari kota Idlib, Suriah.
"Pengungsi Suriah menyampaikan salam untuk rakyat Indonesia. Mereka merasa senang ada yang berkunjung dan memperhatikan mereka," papar Ketua KISPA, ustaz Ferry Nur di akhir kunjungannya selama lima hari di Suriah bersamaIHH dan lembaga swadaya masyarakat pimpinan warga Palestina, Sarra' Foundation, Rabu (11/7).
Ketiga organisasi yang jangkauan aktivitasnya di Suriah, Lebanon, dan Palestina, khususnya Gaza ini merasa perlu menjenguk saudara Muslim di Suriah. Lantaran dampak intimidasi yang terjadi di Suriah sangat besar pengaruhnya bagi pengungsi Palestina di Suriah. Ribuan orang di antaranya ada yang mengungsi ke Turki, Lebanon, Yordania, dan Mesir.
Misi kemanusiaan KISPA dan afiliasinya dilakukan di Antakya selama dua hari, selebihnya dipusatkan di Istanbul, Turki. Aktivitasnya antara lain mengunjungi pengungsi di kamp Yayladagi 1, shalat Jumat bersama warga, melihat aksi pengungsi menentang Presiden Bashar Al Assad, serta mengunjungi pengungsi yang berada di rumah penduduk. Mereka juga sempat membesuk pengungsi yang cedera akibat terkena bom.
"Di Istanbul kita bertemu dengan ulama Suriah, Syekh Usamah Rifai dan berkunjung ke kantor IHH untuk koordinasi bantuan lainnya bagi pengungsi. Sedangkan untuk kebutuhan makan dan kebutuhan selama di kamp kita juga dibantu pemerintah," papar ustaz Ferry.
Organisasi Kemanusiaan Turki yang terkenal dengan misi Freedom flotilla ke Gaza menggunakan kapal Mavi Marmara ini juga memfasilitasi KISPA untuk membantu penduduk setempat. Ferry melihat, kebutuhan tenaga medis sudah ditangani dokter Turki yang bekerja sama dengan dokter Suriah yang keluar dari kampungnya karena tindakan represif rezim penguasa.
"Untuk Muslim di Indonesia, mari kita dukung perjuangan para pengungsi dengan selalu mendoakannya," ungkap ustaz Ferry.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !