Menteri Dalam Negeri negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW) Jerman, telah memerintahkan larangan kepada kelompok sayap kanan karena menampilkan karikatur mengenai Nabi Muhammad SAW yang menyulut kerusuhan di Bonn hari Sabtu. Namun pengadilan tampaknya menentang larangan ini.
Menteri Dalam Negeri negara bagian NRW, Ralf Jäger, telah memerintahkan polisi untuk mencegah aksi dari sebuah sempalan kelompok sayap kanan "Pro NRW" dari menampilkan provokasi anti-Islam luar masjid beberapa minggu ini selama tahap akhir pemilihan kepala negara bagian.
Jäger mengatakan pada Minggu malam bahwa tindakan ekstremis anti-Islam di Bonn pada hari Sabtu telah menjadi "provokasi yang disengaja" yang memicu pembalasan oleh Salafi Jerman.
Berkumpul di luar Saudi Fahd Academy di pinggiran kota Bonn yakni di daerah Mehlem, pendukung "Pro-NRW" menunjukkan karikatur yang menggambarkan seorang pria yang disebut sebagai nabi.
Ratusan Muslim berkumpul sebagai respon untuk memprotes aksi provokatif kelompok Pro NRW, yang berkembang menjadi bentrokan yang mengakibatkan 29 polisi terluka. Lebih dari 100 pengunjuk rasa muslim ditangkap polisi.
"Ini adalah ledakan kekerasan yang kita belum pernah menyaksikan dalam waktu yang lama," kata Kepala polisi Bonn, Ursula Brohl-Sowa.
Ketegangan dimulai beberapa hari sebelum aksi, ketika kelompok Pro-NRW mengumumkan rencana untuk menjalankan 'kontes kartun Muhammad'. Sebuah hadiah uang tunai juga dirancang untuk diberikan kepada kartun terbaik.
Aksi hari Sabtu oleh Pro-NRW, yang telah dikategorikan sebagai ekstremis kelompok sayap kanan oleh badan intelijen domestik, merupakan salah satu aksi saja yang direncanakan di 25 masjid di seluruh negara bagian menjelang pemilihan pada 13 Mei. Aksi lainnya yang direncanakan yakni di Cologne, Düsseldorf, Aachen, Wuppertal dan Solingen.
Jerman diyakini menjadi rumah bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk 220.000 di Berlin saja. Imigran Turki diperkiraan merupakan dua pertiga dari minoritas Muslim di Jerman.
North Rhine-Westphalia adalah negara bagian yang paling padat penduduknya dengan 18 juta penduduk dan industri besar. Menurut data intelejen Jerman, terdapat sekitar 2.500 muslim yang mengatasnamakan diri mereka sebagai gerakan salafi. Setengah dari mereka memiliki kewarganegaraan Jerman.
Menteri Dalam Negeri negara bagian NRW, Ralf Jäger, telah memerintahkan polisi untuk mencegah aksi dari sebuah sempalan kelompok sayap kanan "Pro NRW" dari menampilkan provokasi anti-Islam luar masjid beberapa minggu ini selama tahap akhir pemilihan kepala negara bagian.
Jäger mengatakan pada Minggu malam bahwa tindakan ekstremis anti-Islam di Bonn pada hari Sabtu telah menjadi "provokasi yang disengaja" yang memicu pembalasan oleh Salafi Jerman.
Berkumpul di luar Saudi Fahd Academy di pinggiran kota Bonn yakni di daerah Mehlem, pendukung "Pro-NRW" menunjukkan karikatur yang menggambarkan seorang pria yang disebut sebagai nabi.
Ratusan Muslim berkumpul sebagai respon untuk memprotes aksi provokatif kelompok Pro NRW, yang berkembang menjadi bentrokan yang mengakibatkan 29 polisi terluka. Lebih dari 100 pengunjuk rasa muslim ditangkap polisi.
"Ini adalah ledakan kekerasan yang kita belum pernah menyaksikan dalam waktu yang lama," kata Kepala polisi Bonn, Ursula Brohl-Sowa.
Ketegangan dimulai beberapa hari sebelum aksi, ketika kelompok Pro-NRW mengumumkan rencana untuk menjalankan 'kontes kartun Muhammad'. Sebuah hadiah uang tunai juga dirancang untuk diberikan kepada kartun terbaik.
Aksi hari Sabtu oleh Pro-NRW, yang telah dikategorikan sebagai ekstremis kelompok sayap kanan oleh badan intelijen domestik, merupakan salah satu aksi saja yang direncanakan di 25 masjid di seluruh negara bagian menjelang pemilihan pada 13 Mei. Aksi lainnya yang direncanakan yakni di Cologne, Düsseldorf, Aachen, Wuppertal dan Solingen.
Jerman diyakini menjadi rumah bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk 220.000 di Berlin saja. Imigran Turki diperkiraan merupakan dua pertiga dari minoritas Muslim di Jerman.
North Rhine-Westphalia adalah negara bagian yang paling padat penduduknya dengan 18 juta penduduk dan industri besar. Menurut data intelejen Jerman, terdapat sekitar 2.500 muslim yang mengatasnamakan diri mereka sebagai gerakan salafi. Setengah dari mereka memiliki kewarganegaraan Jerman.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !