Burma, Pembangunan Masjid di Kachin, Burma utara harus dihentikan pada 12 April lalu setelah ada intervensi dari sekelompok biksu dan pendukungnya.
Harian Kachin News melaporkan bahwa 30 biksu dan puluhan pengikutnya memasuki area pembangunan Masjid di wilayah yang kaya batu giok tersebut, dan kemudian merusak beberapa bagian dari Masjid yang telah dibangun.
Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa para biksu anarkis tersebut datang ke lokasi kejadian di Seng Tawng pada pukul 16.00, dan mendesak pembangunan Masjid dihentikan.
Mereka kemudian menghancurkan beberapa bagian yang telah dibangun, dan dalam delapan jam kemudian seluruh calon bangunan Masjid tersebut telah luluh lantak.
Kini lokasi kejadian berada dalam pengawasan pihak keamanan Burma.
Beberapa pihak mengira bahwa ulah para biksu anarkis tersebut didalangi oleh pemerintah Burma dengan alasan bahwa pemerintah Burma sering menolak ijin pembangunan Masjid dan Gereja.
Seperti diketahui, penganut agama Buddha adalah terbesar di Burman, kemudian diikuti oleh populasi umat Kristiani dan tentunya umat Islam.
Meskipun wilayah Kachin sendiri didominasi oleh warga Kristiani, namun pengaruh Buddha dan hegemoni kaum Buddha sangat kuat, sehingga umat Kristiani maupun umat Islam sering berbenturan dengan umat Buddha.
Pemerintah Burma, setelah mendapat kemerdekaannya, cenderung mengintimidasi umat selain umat Buddha, dan yang paling sering mendapat kedzhaliman adalah umat Islam.
Pemerintah Burma tidak sudi memberikan hak kewarganegaraan kepada warga Burma yang memeluk agama Islam, hingga kemudian membuat banyak warga Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh atau Aceh, Indonesia.
Kewarganegaraan umat Islam Rohingya sering dijarah oleh kafir harbi Buddha dari etnik Arakanese.
Maka tidak heran kemudian sering terjadi gesekan antara umat Islam Rohingya dengan kafir harbi Buddha dari suku etnik Arakanese.
Dan yang lebih parah lagi adalah ulah para kafir harbi Buddha ini yang merubah sebuah Masjid menjadi tempat pemujaan umat Buddha, yang kini dikenal dengan Pagoda Mrauk U. Wallahu’alam bish shawwab. (KachinNews/Wikipedia/Mukminun)
Harian Kachin News melaporkan bahwa 30 biksu dan puluhan pengikutnya memasuki area pembangunan Masjid di wilayah yang kaya batu giok tersebut, dan kemudian merusak beberapa bagian dari Masjid yang telah dibangun.
Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa para biksu anarkis tersebut datang ke lokasi kejadian di Seng Tawng pada pukul 16.00, dan mendesak pembangunan Masjid dihentikan.
Mereka kemudian menghancurkan beberapa bagian yang telah dibangun, dan dalam delapan jam kemudian seluruh calon bangunan Masjid tersebut telah luluh lantak.
Kini lokasi kejadian berada dalam pengawasan pihak keamanan Burma.
Beberapa pihak mengira bahwa ulah para biksu anarkis tersebut didalangi oleh pemerintah Burma dengan alasan bahwa pemerintah Burma sering menolak ijin pembangunan Masjid dan Gereja.
Seperti diketahui, penganut agama Buddha adalah terbesar di Burman, kemudian diikuti oleh populasi umat Kristiani dan tentunya umat Islam.
Meskipun wilayah Kachin sendiri didominasi oleh warga Kristiani, namun pengaruh Buddha dan hegemoni kaum Buddha sangat kuat, sehingga umat Kristiani maupun umat Islam sering berbenturan dengan umat Buddha.
Pemerintah Burma, setelah mendapat kemerdekaannya, cenderung mengintimidasi umat selain umat Buddha, dan yang paling sering mendapat kedzhaliman adalah umat Islam.
Pemerintah Burma tidak sudi memberikan hak kewarganegaraan kepada warga Burma yang memeluk agama Islam, hingga kemudian membuat banyak warga Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh atau Aceh, Indonesia.
Kewarganegaraan umat Islam Rohingya sering dijarah oleh kafir harbi Buddha dari etnik Arakanese.
Maka tidak heran kemudian sering terjadi gesekan antara umat Islam Rohingya dengan kafir harbi Buddha dari suku etnik Arakanese.
Dan yang lebih parah lagi adalah ulah para kafir harbi Buddha ini yang merubah sebuah Masjid menjadi tempat pemujaan umat Buddha, yang kini dikenal dengan Pagoda Mrauk U. Wallahu’alam bish shawwab. (KachinNews/Wikipedia/Mukminun)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !