Headlines News :
Home » » Barnabas dan Kedatangan Nabi Muhammad

Barnabas dan Kedatangan Nabi Muhammad

Written By MMN on Selasa, 12 Juni 2012 | 12.48

Barnabas dan Kedatangan Nabi Muhammad



Barnabas
REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA --
Deden Mauli Darajat (Kontributor Rol di Ankara, Turki)

Perdebatan tentang kitab yang disimpan di museum etnogari Turki memang belum selesai. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki masih meneliti dan menerjemahkan isi kitab tersebut di Laboratorium Pusat Bahasa Turki untuk memeriksa keaslian Injil Barnabas itu. Siapakah Barnabas itu?

Barnabas lahir di Siprus sebagai Yusuf. Barnabas adalah termasuk orang yang pertama menganut keyakinan yang dibawa oleh Yesus atau Nabi Isa yang kemudian dinamai rasul. Kisahnya muncul dalam Kisah Para Rasul. Paulus menyebutnya dalam beberapa suratnya.

Namun, tradisi Kristen menyatakan ia menjadi martir di Salamis, Siprus. Dia secara tradisional diidentifikasi sebagai pendiri Gereja Siprus, dengan hari pestanya pada 11 Juni.

Dalam tradisi itu, Yesus menyangkal menjadi Mesias (juru penyelamat) dan mengklaim bahwa ia akan menjadi Ismael, istilah yang digunakan untuk orang Arab. Alkitab ditulis oleh Barnabas sehingga sebagian besar waktunya dicurahkan untuk menulis pesan Yesus.

Sebelum ditemukan kitab di Turki, memang ada dua Injil Barnabas sebagai manuskrip kitab yang dibuat pada abad ke-16 dalam bahasa Italia dan Spanyol. Umat Kristen memang tidak mengakui Injil Barnabas karena Barnabas dianggap tak pernah menulis kitab apa pun.

Secara umum sangat tidak selaras dengan laporan yang juga ditemukan dalam Injil-Injil karena Injil Barnabas bukanlah manuskrip yang ditulis para rasul Yesus seperti Injil Kanonik. Dalam batas tertentu, kitab ini mengikuti penafsiran Islam tentang asal-usul Kristen.

Komunitas Kristen Suriah mengklaim kepemilikan Injil kuno yang ditemukan otoritas Turki pada 2000 lalu itu. Komunitas itu telah mengirim surat resmi kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Er tugrul Gunay, untuk mengembalikan kitab suci itu kepada mereka.

Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna, mengatakan Alkitab bersejarah memiliki makna material yang besar bagi Kristiani. “Jika Turki tidak menyerahkannya, kami meminta Turki membuka akses bersama dengan membangun museum di Distrik Midyat, Suriah,” kata Sabo kepada Hurriyet Daily News.

Komunitas Kristen Suriah ini adalah penganut Kristen ortodok di wilayah Arab. Mereka tersebar dari Lebanon, Suriah, hingga perbatasan Turki. Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak awal berdirinya gereja mereka. “Banyak biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di tenggara Turki telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu, kami minta agar Injil kuno itu dikembalikan,” ujar Sabo Hanna.

Kelompok Kristen Suriah ini telah menyebar hingga Eropa. Kurang lebih delapan perwakilan komunitas ini ada di Eropa. Mereka juga menyebar di Asia Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Namun, belum dilakukan penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki keterkaitan dengan Kristen Suriah. Secara geografis, letak negara Siprus tempat kelahiran Barnabas berada di Selatan Turki yang dipisahkan Laut Mediterania.

Sedangkan Suriah, juga berdekatan dengan Siprus yang dipisahkan laut pembatas benua Afrika, Asia, dan Eropa itu. Polisi Turki menggerebek kelompok penyelundup benda purbakala di Turki Selatan, 12 tahun lalu. Mereka hendak membawa sebuah kitab ke Ankara. Kitab itu langsung dimasukkan ke brankas kantor Pengadilan Tinggi Turki.

Injil kuno yang diperkirakan berusia 1.500 tahun menjadi perhatian setelah dipublikasikan Pemerintah Turki. Kontroversi muncul karena isi Injil ini meyakini Yesus sebagai nabi. Injil ini memprediksi kedatangan Muhammad SAW setelah Yesus.

Jika benar bahwa kitab ini merupakan Injil Barnabas, ramalan rahib Buhaira saat Muhammad SAW kecil ada hubungannya. Saat itu, Muhammad SAW berusia 12 tahun. Abu Thalib, sang paman, hendak melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah).

Saat tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz, mereka bertemu dengan Buhaira. Sang rahib takjub menyaksikan Muhammad. Sebab, awan selalu bergerak memayungi kemanapun Muhammad melangkah. Buhaira memeriksa tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci.

Ia akhirnya menemukan tanda kenabian di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya. Ia lalu mencium tanda itu. Sang rahib pun berpesan agar Abu Thalib menjaga keponakannya itu karena dia adalah calon rasul yang dinantikan. Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Muhammad menjadi rasul penutup bagi umat manusia.


Redaktur: M Irwan Ariefyanto
Sumber : ROL
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Islam Jurnal - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template