Banser dari GP ANSHOR NU jadi keamanan bedah buku yang di adakan Irshad Manji, sang LESBIAN tokoh feminism dan "praktisi kawin sejanis".
Nasehat dari umat islam: "Bertaubatlah segera wahai umat islam yang ada di banser... karena lembaga ini telah banyak melakukan penyimpangan yang berat dalam islam yaitu( ikut menjagagereja saat NATAL.Ini ada brita lagi malah jadi keamanan Tokoh lesbi ( kawin sejenis)irshad manji kaum homosex,pengikut yang terlaknat kaum shodom Zaman Nabi Luth as.
Tentu perbuatan ini merupakan dosa yang besar, karena telah berta'awanu 'alal itsmi wal udwan..atau telah tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran..., bahkan bantu membantu dalam kekafiran.... masyaa Alloh..!! SARAN KAMI UMAT ISLAM:"Segaralah keluar dari banser dan jadilah pejuang syariah islam, insya Alloh itulah yang benar, dan janganlah bekerjasama dalam kekafiran (ex: menjaga greja, menolak syariah islam) dan kemunkaran yang menyebabkan Alloh murka terhadapmu..."
Bagaimana mungkin, seorang yang mengaku islam bahkan dari GP ANSHOR NAHDATUL ULAMA malah menjaga keamanan dan mendukung acara Homo sex,lesbi...Gay...dan Natal...? Walhasil, Orang-orang dari kaum munafikin, orang kafir orang kristen Para homosek, lesbian, gay, pada "BERTERIMA KASIH..?!" Pada banser NU.
Padahal GP "ANSHOR" artinya adalah: "gerakan pemuda ANSHOR(penolong)...??" Penolong apa???
Semestinya adalah Penolong Perjuangan Syariah Islam, penolong akidah islam, memberantas maksiat,miras judi,pelacuran, begitu...atau kalAu menjaga ya menjaga "MASJID"dapatnya pahala dan boleh di puji umat islam. Nah kalau jaga GEREJA dah Memper buruk citra...dapatnya dosa lagi...rugi dunia rugi akhirat. Na'udzubillahi min zdalik.
SEBAGAI NASIHAT OLEH KH. HASYIM MUZADI SENDIRI..
Saat diskusi dan launching buku "Allah, Liberty and Love" karya tokoh feminis-lesbian Irshad Manji di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Sabtu (5/5) lalu, Sekitar 25 orang anggota Barisan Ansor Serba Guna (ANSOR) dikerahkan untuk mengamankan acara ini."Ini perintah langsung dari atasan. Dari Nusron Wahid", kata Amirudddin (43), salah satu anggota Banser dari Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Hal senada juga dikatakan Wakil Kepala Banser DKI Jakarta, Abdul Mu'in, pihaknya hanya diinstruksikan oleh atasannya untuk menjaga keamanan selama diskusi berlangsung. Ia mengaku tidak tahu menahu materi apa yang disampaikan oleh Irshad Manji di dalam. "Saya hanya (melaksanakan) perintah dari atasan. (Untuk) pengamanan acara, selesai", kata Abadul Mu'in kepada sejumlah wartawan.
Seharusnya Banser dan Nusron Wahid selaku pimpinan Banser mendengar petuah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi yang mengajak umat Islam agar mewaspadai diskusi buku Irshad Manji, "Allah, Liberty, and Love". Kehadiran Irshad Manji ke Indonesia, kata kiai, adalah upaya untuk melegalisasi perkawinan sejenis.
"Umat Islam dan seluruh umat beragama di Indonesia harus mewaspadai karena gerakan tersebut merupakan conditioning (pengkondisian) untuk merintis pengesahan undang-undang perkawinan sejenis, laki-laki kawin dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan,"ungkap Kiyai Hasyim seperti dirilis Republika Online, Senin (7/5/2012).
Dugaan dikemukakan pengasuh Pesantren Al Hikam, Malang dan Depok ini karena mendengar kabar sejumlah anggota DPR RI melawat ke Kopenhagen, Denmark untuk belajar undang-undang perkawinan sejenis. Lawatan DPR ini terkait dengan RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender.
Dengan tegas Kiai Hasyim menyatakan perkawinan sejenis sangat bertentangan dengan semua ajaran agama, apalagi Islam. Dia mencontohkan saat pemimpin umat Katolik, Paus pernah didemo di Inggris oleh kelompok kawin sejenis ini. Begitu pula kondisi yang sama terjadi di tengah umat agama Kristen."Perkawinan sejenis bukan hanya bertentangan dengan agama, tapi bertentangan pula dengan kodrat," papar Kiai Hasyim.
Tolak Legalisasi Kawin Sejenis
Dikatakannya, di Eropa Barat dan Amerika, gerakan perkawinan sejenis digerakkan oleh kaum atheis."Homoseksual dan lesbi adalah penyakit kejiwaan dan sosial yang harus disembuhkan dengan psikoterapi dan pembinaan, bukan dilegalisir," kata Kiai.
Oleh karena itu, katanya, partai-partai yang mengaku Islam di parlemen harus menjaga agar tidak kebobolan, demikian juga umat beragama harus bersiap-siap. "Saat inilah waktunya umat Islam bersatu melakukan nahi mungkar. Kalau gerakan atheisme ini menggunakan HAM, padahal isinya merusak, maka umat beragama harus menggunakan HAM juga untuk penyelamatan agama," katanya.
Ia memperingatkan ormas Islam agar tidak mudah dikelabuhi oleh pihak atau kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu atas dasar membela minoritas."HAM tidak boleh dipakai merusak tatanan Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Hasyim.
Perlu diketahui, Irshad Manji adalah seorang feminis Kanada yang juga dikenal pegiat lesbian. Dalam bukunya edisi Indonesia berjudul “Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini”, menggugat sejumlah ajaran pokok dalam Islam, termasuk keimanan kepada keotentikan Al-Quran serta kema’shuman Nabi Muhammad.
Bahkan ia mengakui sendiri dalam berbagai tulisan dalam bukunya, mengaku banyak terpengaruh penulis novel yang pernah menghina Nabi Muhammad, Salman Rushdie. Pria asal India yang pernah difatwakan hukuman mati akibat novel “Ayat-Ayat Setan” namun dilindungi dan dibesarkan namanya oleh Barat.
Seperti diberitakan sebelumnya, diskusi buku digelar di sejumlah tempat, seperti di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (4/5), dan di kantor AJI (Aliansi Jurnalis Independen) di bilangan Kalibata Utara. Saat di Salihara, polisi berhasil membubarkan kuliah umum tersebut.(VOA-ISLAM.COM)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !