(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Kemiskinan, akses gizi yang buruk dan kondisi lingkungan yang tidak bersih sangat mempengaruhi kesehatan anak-anak. Anak-anak miskin pun selalu dibayang-bayangi kesulitan mendapatkan makanan sehingga mudah terserang penyakit. Diantara sekian banyak penyakit yang mengintai anak-anak miskin, dua penyakit yang berada di posisi teratas adalah pneumonia dan diare.
UNICEF pun menyatakan bahwa kedua penyakit ini telah membunuh lebih dari dua juta anak-anak setiap tahunnya dan menyebabkan 29 persen kasus kematian anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia.
Laporan itu mendesak 75 negara dengan tingkat kematian tertinggi untuk mengobati anak-anak miskin yang menderita diare dan pneumonia dengan apa yang disebut "pendekatan ekuitas". Pendekatan ini menekankan adanya persamaan perlakuan terhadap keluarga miskin dengan keluarga menengah ke atas dalam hal akses kesehatan yaitu sebesar 20 persen.
Intervensi utamanya meliputi vaksinasi untuk mengatasi penyebab utama pneumonia dan diare, mendorong gerakan menyusui bayi, meningkatkan akses air bersih dan sanitasi serta menawarkan solusi antibiotik untuk pneumonia dan rehidrasi bagi anak-anak penderita diare.
Separuh dari jumlah kematian anak-anak di dunia yang diakibatkan diare atau pneumonia terjadi di lima negara yaitu India, Nigeria, Republik Demokratis Kongo, Pakistan dan Etiopia, ungkap laporan tersebut.
Meski ada kemajuan dalam pemberian vaksin virus Hemophilus influenza tipe B serta vaksin konjugasi pneumokokus dan vaksin rotavirus di negara-negara miskin, namun upaya lebih lanjut masih diperlukan, katanya seperti dilansir dari AFP, Senin (11/6/2012).
Menurut laporan tersebut, air dan sanitasi merupakan rintangan utamanya. Di seluruh dunia 783 juta orang tidak menggunakan sumber air minum yang baik, bahkan 2,5 miliar orang tidak menggunakan fasilitas sanitasi.
"Hampir 90 persen kematian akibat diare di seluruh dunia telah dikaitkan dengan kondisi air yang buruk dan tidak aman bagi kesehatan, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan yang buruk," kata laporan itu.
"Terlepas dari berbagai intervensi yang dipaparkan sebelumnya, mencuci tangan dengan air dan sabun secara khusus merupakan salah satu intervensi yang biayanya paling efektif untuk mengurangi tingkat kejadian pneumonia dan diare pada anak-anak."
Pneumonia bertanggung jawab terhadap 18 persen kasus kematian anak-anak di seluruh dunia setiap tahunnya sedangkan diare menjadi penyebab 11 persen kasus kematian pada anak-anak. Selain itu, AIDS dan malaria juga ikut memberi andil dengan masing-masing 2 dan 7 persen.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !