Syaikh Muhammad Nasib ar-Rifai
Firman Allah (Surat Qaff: yang artinya) :
v 16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya,
Lalu ayat berikutnya (yang artinya ):
v 17. (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
v 18. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan tentang kekuasaan-Nya atas manusia bahwa Dia-lah yang menciptakannya dan ilmu pengetahuan-Nya mencakupi semua persoalan hidupnya,sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui apa yang dibisikkan oleh hati-hati anak keturunan Adam tentang kebaikan,keburukan, dan tentang semua perkara.dan telah ditetapkan didalam sebuah hadits sahih dari rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam , bahwasanya beliau bersabda :
Ø "Allah Subhanahu wa Ta'ala memaafkan apa yang dibisikkan oleh hati-hati umatku selama dia tidak mengatakannya atau mengerjakannya."
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ;"Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." Yang dimaksud adalah para Malaikat-NYA itu lebih dekat kepada manusia daripada kedekatan mereka dengan urat lehernya sendiri.Sebagaimana firman Allah berkenaan dengan sakaratul maut :
v "(yang artinya) Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu.Tetapi kamu tidak melihat."(al Waaqi'ah :85).
Yang dimaksud dengan KAMI adalah para malaikat.Dan sebagaimana yang telah difirmankan-Nya :
v "(yang artinya) Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan al Qur'an dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya."(al-Hijr:9).
Maka para malaikat itulah yang telah turun dengan membawa Al Qur'an dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta'ala .Demikian pula para malaikat adalah lebih dekat kepada manusia daripada URAT LEHERnya dengan penetapan Allah atas hal itu. Itulah sebabnya disini Allah berfirman :
v "(yang artinya) Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya," yaitu dua malaikat yang mencatat amalan manusia,"yang satu mengawasi di sebelah kanan dan yang lain mengawasi di sebelah kiri."
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala;"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya " oleh manusia "diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" Melainkan kalimat itu diawasi dan dicatat oleh malaikat.Malaikat itu tidak membiarkan satu kalimat-pun,satu gerakan-pun dan apa-pun baik berupa perbuatan maupun ucapan kecuali dituliskannya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Bilal bin Harits Al Muzani radhiallahu anhu bahwa Rasulullahh Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Seseorang yang mengucapkan kata-kata yang diridhai Allah tidak mengira bahwa ucapan itu berlanjut lanjut.Allah Subhanahu wa ta'ala akan mencatatkan bagi orang itu keridhaanNya sampai orang itu bertemu dengan Allah.Dan seseorang yang mengucapkan kata-kata yang dibenci Allah tidak mengira bahwa ucapan itu berlanjut terus.Allah akan menuliskan murka-Nya untuk orang itu sampai dia bertemu dengan Allah."Alqamah pernah mengatakan,"Sudah berapa banyak ucapan yang tidak jadi aku ucapkan karena hadits Bilal bin Harits ini.."
Hadits ini turut pula diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan disahkannya.Dan, pernah disebutkan kisah tentang Imam Ahmad yang merintih dikala sakitnya,kemudian sampai berita kepadanya dari Thawus bahwa dia berkata,"Malaikat itu akan mencatat segala sesuatu,termasuk rintihan."Semenjak itulah Imam Ahmad tidak merintih lagi hingga wafat.Semoga Allah memberikan rahmat kepada beliau.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !