Garut  Tragis.  Sekitar 29 orang warga Desa Sukamulya, Talegong, Kabupaten Garut yang  semula diajak piknik ternyata malah dibawa ke sebuah gereja di daerah  Pangalengan Kabupaten Bandung (6/5). Sebelumnya, warga yang beragama  Islam itu tidak tahu menahu rencana wisata yang akan dituju. Yang pasti  mereka terkejut ketika bis yang ditumpanginya terhenti di halaman  gereja. Demikian kontributor Voa-Islam di Bandung melaporkan.
 Seluruh  warga pun turun dari bis, lalu dipandu pihak panitia untuk masuk ke  dalam gereja. Dan ternyata, di dalam gereja, sudah berkumpul jemaat  gereja yang tengah mendengarkan khotbah, bernyanyi dan berdoa menurut  ajaran mereka (Kristiani).
Seluruh  warga pun turun dari bis, lalu dipandu pihak panitia untuk masuk ke  dalam gereja. Dan ternyata, di dalam gereja, sudah berkumpul jemaat  gereja yang tengah mendengarkan khotbah, bernyanyi dan berdoa menurut  ajaran mereka (Kristiani).Beberapa  saksi yang ikut dalam rombongan wisata itu menuturkan, warga tidak  langsung dibaptis dan hanya sekedar mengikuti kebaktian. Yang pasti, ada  upaya yang sengaja untuk memurtadakan warga Garut. Inilah Kristenisasi  berkedok tour wisata. Waspadah!!
Fakta yang berhasil dihimpun Voa-Islam,  ternyata biang keladi dari upaya pemurtadan itu dilakukan oleh tiga  orang yang bernama Opa alias Danu, Caca dan Didin. Ketiga orang ini  diketahui sudah murtad atau keluar dari Islam sebelumnya. Kemudian, Opa,  Caca dan Didin mengajak warga di daerah tersebut untuk ikut kegiatan  tur, dan masing-masing orang yang ikut telah dijanjikan uang pengganti  ongkos, asalkan mereka ikut pada kegiatan tersebut.
"Rata-rata  per orang dapat Rp. 35.000. Selain diberi uang transport, peserta  diberi makan, tas sekolah dan  susu untuk bayi. Saya mendapat uang  sebesar 1,8 juta dari Pak Roni yang berasal dari Jakarta," terang Danu  saat ditangkap oleh Laskar Islam untuk dibawa ke kantor Desa Sukamulya  (16/5).
Laskar  Islam yang merupakan gabungan dari ormas Islam di Bandung dan  sekitarnya itu meliputi Gardah, Gempa, Gapas, Laskar Umat Islam, Front  Ummat Islam, Laskar Sabilillah dan AK-12. Laskar membawa ketiga pelaku  penipuan yang membohongi warga itu ke kantor desa, agar jera dan tidak  melakukan kegiatan pemurtadan di daerah tersebut.
Pada  pertemuan yang berlangsung sekitar 4 jam di kantor Desa itu akhirnya  diputuskan. Danu, Caca dan Didin diusir untuk meninggalkan daerah Garut.  Ketiga pemuda ini juga didesak membuat surat pernyataan agar tidak lagi  melakukan kegiatan pemurtadan di manapun mereka berada. Bila mereka  masih melanggar, maka laskar akan membawanya ke jalur hukum. "Saya siap  mematuhi semuanya," tegas Danu di hadapan laskar.
Konyolnya  lagi, meski ketiga murtadin telah berpindah agama (Kristen), saat  diperiksa KTP-nya ternyata masih tertulis beragama Islam. Padahal yang  bersangkutan telah murtad sejak tahun 2007. Menurut sumber Voa-Islam yang  tidak mau disebutkan namanya, yang bersangkutan ternyata dalam beberapa  minggu ke belakang, sempat membuat E-KTP. Ketika ditanya petugas  sebanyak tiga kali apa agama anda? Yang bersangkutan menyatakan,  agamanya Islam, padahal dia telah berubah agama menjadi Nasrani.
Salah  seorang perwakilan dari Gardah, Ustadz Suryana Nurfatwa, mereka seperti  menabuh gendering perang dengan melakukan kegiatan pemurtadan berkedok  tour wisata. Pihak Gereja yang berada di balik kejadian ini akan dikejar  untuk dimintai pertanggungjawabannya.
Pendapat  senada dikatakan Ketua Gempa, Ustadz Ujang Mujadin. Ia menegaskan,  kejadian ini merupakan bukti, misionaris terus bekerja untuk melakukan  Kristenisasi di Indonesia. "Kami tidak akan tinggal diam. Siapa yang  melakukan pemurtadan akan berhadapan dengan kami," tegasnya.
Seluruh  ormas Islam di Bandung dan sekitarnya akan terus mengawal kasus ini  untuk segera dituntaskan dan menyeret pelakunya ke jalur hukum. "Harus  ada tindakan tegas agar mereka tak mengulangi perbuatannya," tegas Amas  Al Uyan, ketua MUI Desa Sukamulaya kepada Voa-Islam perwakilan Bandung.Tim Jurnalis Islam On Line

 
 
 

 
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !