Benyamin Franklin bekas Presiden Amerika dalam suatu pidatonya di hadapan Konggres
Amerika, mengingatkan para pendiri negara AS sebagai berikut ;
“Dulu, orang-orang yahudi masuk ke negeri ini sebagai imigran dekil. Kemudian mereka menguasai potensi-potensi alam kita. Sekarang, mereka begitu sombong kepada kita dengan memonopoli kekayaan alam kita. Mereka adalah iblis-iblis jahannam dan kelelawar penghisap darah rakyat Amerika. Tuan-tuan, usir gembel laknat itu dari negeri ini sebelum terlambat, demi melindungi kepentingan rakyat kita dan generasi medatang.
Kalau tidak Tuan-tuan akan melihat dalam satu abad mendatang mereka akan menjadi tantangan yang lebih besar daripada apa yang sekarang ini tuan pikirkan. Tiba -tiba, tuan akan menyaksikan mereka menguasai negeri dan bangsa ini. Mereka akan menghancurkan segala sesuatu yang telah kita bangun dengan darah kita. Percayalah, mereka tidak akan memiliki belas-kasihan kepada anak cucu kita nanti. Bahkan, tidak mustahil, mereka akan memperbudak kita demi mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Mereka akan berada dalam kantor-kantor sambil berfoya-foya untuk mentertawakan kebebalan, kebodohan dan kedunguan kita. Tuan-tuan yakinlah, Jika tuan-tuan tidak segera mengambil tindakan, niscaya ketika generasi-generasi mendatang tengah terinjak-injak sepatu mengkilat Yahudi, mereka akan melaknat kebijaksanaan kita sekarang ini.”
Lebih dari setengah abad yang lalu, peringatan itu di cetuskan oleh Benyamin Franklin. Tapi imbaun Franklin tak mampu beredar luas. Karena Free Masonry Yahudi telah keburu menjegalnya. Dengan menguasai seluruh posisi vital di AS, khususnya media massa, Yahudi bisa berbuat semaunya. Harian Charles Pickney dalam edisi yang mengekspos pidato Franklin, seluru oplahnya di bakar habis kalangan Yahudi AS. Usia kepemimpinan Benyamin Franklin pun tak lama, karena setelah itu media massa Zionis yang ganas memfitnahnya dengan tuduhan yang keji, mengakibatkan karir politiknya ambruk.
Sampai hari ini, makar Zionis berjalan atas Amerika dan seluruh dunia Tak ada satupun Presiden yang naik tanpa restu Yahudi. Yahudi betul-betul mencekik leher Amerika tanpa di sadari bangsa itu, kecuali hanya beberapa gelintir yang tahu. Dalam buku berjudul “Cerita Bangsaku “, Aba Eban, mantan Mentri Luar Negeri Israel, merinci pengaruh Yahudi di Amerika Serikat.
"Sepanjang sejarah Yahudi,belum pernah terjadi kasus dominasi sebesar yang kita lihat sekarang ini di Amerika Serikat. penyebab hal itu adalah, luasnya pengaruh mereka melebihi jumlah seluruh populasi di AS. Hanya 3% jumlah Yahudi dari jumlah seluruh penduduk di sana.”
Titik kulminasi keberhasilan makar Zionis tatkala mereka berhasil mengantarkan Fraklin Roosevelt ke Gedung Putih sebagai Presiden AS. Roosevelt adalah warga Yahudi yang bermarga Roosevelt. Di zaman itulah, dia merekrut warga Yahudi besar-besaran untuk menduduki posisi-posisi vital di AS. Efek dominasi Yahudi sangat menggurita itu juga terlihat,
ketika mereka berhasil membentuk komite khusus yang bertanggung jawab melobi Konggres AS tahun 1975. Nama komite itu “Lembaga Amerika-Israel Bidang Kerakyatan” ( Yahudi Dalam Informasi dan Organisasi – oleh Fuad bin Sayyid Abdurrahman Arrifa’i, terbitan Gema Insani Press, Jakarta 1995 ).
Aksi mendukung terorisme Zionis Israel kini pun marak di AS. Mantan PM Israel Benyamin Netanyahu, Menhan AS Paul Wolfowitz, bekas walikota New York Rudolph Giuliani dan sejumlah anggota konggres AS (Selasa, 15/04) dengan semangat larut dalam aksi berjudul “Pawai Solideritas Nasional untuk Israel” (The Nasional Solidarity Rally for Israel). Dalam orasinya di hadapan massa pro-agresor Israel, Paul Wolfowitz mengatakkan, “Presiden George W Bush ingin anda semua mengetahui, bahwa dia berdiri bersama dalam mendukung Israel”.
Dari sini bisa kita pahami, kenapa presiden Bush mendukung mati-matian Zionis Israel. Karena tidak berbeda dengan pendahulunya, Bush hakikatnya juga tak lebih sebagai kacung yang berhasil dicengkeram kuku-kuku najis komplotan Zionis Internasional. Sama halnya pendahulu Bush, Bill Clinton, ia adalah pendukung fanatik Israel. Masih ingat, bagaimana gigihnya Hillary Clinton (istri Bill Clinton) memimpin aksi mendukung Israel? Itulah sebabnya kenapa Ariel Sharon tak gentar menghadapi ancaman dunia yang kini di kuasai oleh AS.
Noam Chomsky seorang Profesor pada Massachusset Institute of Technology, menyoroti keganjilan AS tatkala berhadapan Israel.
Chomsky mengkritik AS karena tidak secara terbuka melaporkan fakta-fakta yang sangat jelas tentang bagaimana Washington menyuplai Israel dengan helikopter -helikopter dan senjata- senjata canggih untuk menghancurkan rakyat Palestina yang tidak bersenjata. Mereka (warga Palestina itu), tambah sang Profesor, hanya menggunakan batu untuk melakukan perlawanan yang sah terhadap penjajah Israel .
Tragis! Itulah kata yang bisa mewakili nasib Dunia Islam, khususnya bangsa Palestina Bagaimana tidak? Ketika negara paling berkuasa saat ini, yang mengaku sebagai kampiun demokrasi dan HAM, terlibat dalam persengkongkolan biadab dengan bangsa jahannam Israel? Ketika logika HAM dan demokrasi mengacu pada logika Talmud yang berlandaskan pada nilai- nilai penghalalan terhadap segala penghancuran moral, pembinatangan sifat -sifat manusia, penghapusan eksistensi manusia yang tidak berasal dari ras Yahudi serta menafikan eksistensi Tuhan?
Jika Agresor Israel bisa menggelar parade kebiadabannya di Palestina setiap hari, lantaran mereka sadar betul bahwa tindakan biadab mereka pasti akan di back up dan dilegatimasi AS. Segala negosiasi damai yang di prakarsai oleh AS, ancaman sanksi PBB, hatta ancaman embargo minyak dunia Arab, hanyalah sandiwara gombal dunia yang kini di bawah tekanan AS. Sebab
AS telah menetapkan paradigma “Siapa yang memusuhi Yahudi mereka adalah teroris yang wajib di perangi dunia”. Karena itu semua negara harus bergabung bersama AS untuk memerangi “terorisme” menurut Zionis-Israel.
Tragedi Sabra-Satila (16 September 1982) menjadi saksi kekejian tak terperi Zionis Israel. Pembantaian lebih dari 2500 pengungsi Palestina di Lebanon yang diotaki oleh Sharon itu berlangsung satu malam. Sharon juga yang mengotaki pembantaian Muslimin Palestina di desa Kibya tahun 1953. Harian Israel., Haaretz, mengutip kejadian itu sebagai berikut,”Tentara Mayor Ariel Sharon membunuh 70 warga Palestina. Sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak -
anak.”
Apa yang menimpa warga Palestina di Dier Yassin menggambarkan kebuasan makhluk jahannam yang bernama Israel. Seorang dokter, Jacques de Reyner, wakil Ketua Komite Internasional Palang Merah di Jerusalem memberikan laporan atas apa yang telah di saksikannya Dia tiba di desa Dier Yassin pada hari kedua dan melihat tindakan “pembersihan oleh tentara”. “Pembunuhan massal ini di lakukan dengan senjata mesin, kemudian granat dan di akhiri dengan tubuh-tubuh korban di sayat-sayat dengan pisau. Bangsa Yahudi itu memenggal sebagian kepala korban. Dan secara keji memotong anggota tubuh 52 anak–anak didepan para ibu mereka. Mereka merobek rahim-rahim 25 wanita hamil dan membantai bayi-bayi di hadapan ibunya.“ papar Jacques.
David Duke, Presiden Nasional European-Amerika Unity and Rights Organization (EURO), memaparkan tragedy Deir Yassin sebagai berikut : “Pernahkah anda melihat film dokumenter televisi dan film-film Hollywood tentang teror Israel di Deir Yassin atau ribuan tindakan teror Israel lainnya terhadap rakyat Palestina? Anda telah mendengar banyak cerita tentang korban - korban warga Yahudi oleh Hitler, tetapi pernahkan anda mendengar suara para wanita di Deir Yassin dimana bayi-bayi mereka dipotong dari rahim-rahim ibunya oleh agresor Israel? Pernahkah anda mendengar suara-suara salah satu dari ribuan korban rakyat Palestina lainnya oleh Begin, Shamir, Barak, dan Sharon?” Dan watak kebinatangan Israel yang tak dimiliki bangsa lain, menurut Duke adalah, kegemaran bangsa itu memilih dan mengangkat para pelaku pembunuhan massal yang paling kejam sebagai kepala negara mereka.
Sejak tahun 1948, papar Duke, rakyat Palestina menghadapi tindakan terorisme secara terus menerus dari pihak Israel. Ratusan perkampungan Palestina telah dihancurkan dan secara literal telah dihapuskan dari atas peta. Puluhan ribu rumah telah dibom, dibolduser atau didinamit selama berlangsung proses perdamaian ! Puluhan ribu wanita, pria, dan anak-anak telah dibunuh. Bahkan jumlah yang lebih banyak telah di bikin buta, dibuat cacat seumur hidup, dibunuh dan dipotong anggota-anggota tubuhnya. Ratusan ribu telah dipenjarakan dan atau disiksa. (David Duke dalam “Bagaimana Terorisme Israel dan Subversi Amerika Meyebabkan Serangan 11
September” - COMES, Tarbiatuna, Terbitan Pertama 2002)
Tidak ada kebejadan moral manapun di dunia, kekejian atas kemanusiaan (crime against humanity), penyebaran budaya pembinatangan manusia, kejahatan narkoba, minuman keras, lokalisasi judi, budaya sadisme, sex bebas, dan slogan-slogan anti tuhan seraya pemujaan kepada syahwat dan iblis, di seantaro kolong bumi, kecuali disitu dirasuki tangan –tangan najis dan
bejad Yahudi. Dan seluruh kebejadan dan hinaan, pasti oleh Al-Qur’an selalu dinisbatkan pada bangsa Jahannam itu.
Yahudi adalah kaum yang dilaknat Allah, karena mereka meninggalkan amal setelah mengetahui hukum wajibnya, tidak ber-amar ma’ruf nahi mungkar, melecehkan dan memalsukan kitab
Allah, mengingkari janji, mengkufuri ayat-ayat Allah, mengatas namakan asma’ Allah dengan bodoh, mengubah perintah Allah, mengimani thogut dan para tiran, makar terhadap Allah dan Rasul-Nya, mengklaim dirinya sebagai pembunuh Isa a.s, menyembah lembu, mengingkari kebenaran, membunuh para Nabi, menyembunyikan kesaksian Allah, mengikuti hawa nafsu,
mengkufuri nikmat Allah, lebih mencintai harta daripada Allah, menolak hukum Allah, mendustakan ajaran Isa a.s, selalu berkata dusta, memakan harta haram dan mengangkat Uzair anak Allah. (Hidayatullah.com)
Maka tepatlah jika Allah ‘azza wa jalla melaknat Yahudi dan para anteknya hingga akhir zaman.
“Sesungguhnya engkau akan dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman, yakni orang-orang yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS. Al-Maaidah/5 : 82 )
Masihkah anda ragu ??
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !